Share this article

Miss Tourism International Dukung Konservasi Laut di CTC Sanur

Rabu, 24 Juli 2019 : 17:24
Editor Choice :
    Empat Miss Tourism International bersama Direktur Eksekutif Coral Triangle Center Rili Djohani (ketiga dari kanan) dan Ida Bagus Gde Tanaya dari Seawalker Bali (kanan).
    SANUR - Empat Miss Tourism International melakukan lawatan ke Sanur untuk melihat dari dekat inisiasi dan upaya konservasi laut yang telah dilakukan daerah ini, Selasa (23/7/2019).

    Bertempat di Coral Triangle Center, salah satu pusat konservasi laut, Miss Tourism dan Miss My Beauty Tourism Ambasador asal China Zhang Wei Qi, Miss Tourism International 2017/2018 asal Filiphina Jennie Loudette Vicencio Alipoon, Miss Tourism International 2018/2019 asal Indonesia Astari Vernideani, dan Miss Tourism World Best National Costume 2019 asal Indonesia Rennie Arumsari mengenal lebih dekat program yang dilakukan lembaga ini.

    Acara yang diprakarsai Yayasan EL John Indonesia ini bekerja sama dengan Bali Tourism Board dan didukung Kementerian Pariwisata Republik Indonesia melibatkan komunitas penggiat coral plantation dari Yayasan Pembangunan Sanur, Sanur Village Festival 2019 dan Seawalker Bali Sanur.

    Keempat Miss Tourism International ini sangat antusias mendengarkan penjelasan serta mengikuti seluruh rangkaian selama kunjungannya termasuk aksi penanaman terumbu karang yang dilaksanakan bersama Seawalker Bali Sanur.

    Selama kunjungan para Miss Tourism International ini setelah menerima ucapan selamat datang dan beramah tamah dengan staff CTC langsung mengikuti tour keliling CTC Center.

    Ida Bagus Gde Tanaya dari Seawalker Bali (kanan) menjelaskan program penyelamatan terumbu karang.
    Setelah mereka memahami kegiatan CTC, termasuk menikmati instalasi seni dari keramik dengan dimensi 18 x 2,5 meter yang dirakit dan diwarnai sedemikian rupa hingga menyerupai terumbu karang yang hidup dilanjutkan dengan fun learning class.

    Kegiatan semakin menarik manakala empat Miss Tourism International ini disuguhi pemutaran film pendek “Cora the Coral” yang menjelaskan mengenai jenis-jenis karang, manfaat, ancaman dan bagaimana upaya melestarikannya.

    Sebelum melakukan aksi penanaman terumbu karang mereka juga disuguhi pengetahuan tentang seawalker experience yaitu apa yang akan ditemui saat menikmati lingkungan bawah laut di seawalker.

    Rambu-rambu yang mengacu pada sustainable tourism yang mengacu pada Green Fins (code of conduct dari PBB) juga disampaikan agar mereka memahami sebagai wisatawan bahari yang bertanggung jawab.

    Rangkaian acara ditutup dengan intro permainan Escape Room: SOS from Deep yaitu simulasi menyelamatkan terumbu karang dalam waktub 60 menit.

    Senior Operations and Business Manager CTC Siti Syahwali menjelaskan program konservasi laut.
    Senior Operations and Business Manager CTC Siti Syahwali mengatakan penyebarluasan informasi serta rasa kepedulian untuk menyelamatkan terumbu karang sangat penting untuk dilakukan siapa saja.

    Kata dia Kawasan Coral Triangle merupakan kawasan laut paling kaya ragam hayatinya. Kawasan tersebut meliputi enam negara yakni Indonesia, Malaysia, Papua Nugini, Filipina, Solomon Islands, dan Timor Leste.

    “Enam negara tersebut bila disatukan hanya melingkupi 1,5% luas laut dunia, namun meski demikian kawasan ini menjadi rumah bagi 76% atau 603 species terumbu karang dan sisanya 37% adalah habitat bagi 2.228 ikan karang dunia,” tambahnya.

    Ida Bagus Gde Tanaya dari Seawalker Bali menjelaskan terumbu karang adalah aset sumber daya alam yang mendukung keindahan bawah laut dan juga rumah ikan. Sumber daya alam ini telah terbukti mendukung tulang punggung industri pariwisata dan kehidupan para nelayan.

    “Bila terumbu karang di Bali rusak atau tidak ada yang peduli untuk menjaganya serta menyelamatkan, maka akan tamatlah riwayat industri pariwisata dan kehidupan nelayan itu,” tambah lelaki yang akrab disapa Gusde ini.

    Ruang SOS Escape Room.
    Ia menambahkan kerusakan terumbu karang di antaranya disebabkan oleh pengambilan terumbu karang secara liar, penurunan jangkar kapal atau perahu yang sembarangan, pengeboman ikan, sampah plastik dan pencemaran bahan kimia serta lainnya, dan pemanasan global.

    Keempat Miss Tourism International siap bekerja sama dan mendukung program penyelamatan terumbu karang. Mereka juga sepakat bahwa penyelamatan terumbu karang dapat melibatkan banyak komponen dan harus segera dilakukan. (Yudha Bantono)
    Share this article

    Latest

    View All